Pages

RSS

Selamat datang di Cermin Sebuah Titik
Refleksi Sunyi
Sunyi tak selamanya sepi
Sendiri hanya 'tuk mengenali pribadi
Dyah Prabaningrum (D*pra)

Selasa, 03 Januari 2012

Kotak Hati


oLEH Dyah Prabaningrum

Masih teringat akan kesabaranmu menghadapi kelupaan-kelupaanku, bahkan namamupun kadang terbalik dengan nama teman kita yang ku rasa hampir mirip. Henti! Ya dia sahabat yang benar-benar pengertian, ia jarang sekali memarahiku bila banyak hal yang ku lupa. Yang paling aku suka dari dia, dia begitu sabar mengajariku cara-cara mengerjakan soal kimia. Dia tak pernah mengeluh mengajariku. Dia begitu logis, praktis, dan rasional itulah yang aku suka darinya.Berbeda dengan dia, katanya aku adalah penghayal yang kreatif. Dia selalu berkata bahwa aku unik, sedang aku selalu memuji kesabarannya, selain itu dia manis dan baik hati. Pernah suatu hari aku mengajaknya berhayal seperti burung, entah karena alasan apa tiba-tiba ia mau mengikuti alur bermainku, ku bawa dia masuk ke ceritaku, sampai dia lebai, memejamkan mata mengikuti instruksiku. Seolah ia terhanyut dengan ceritaku, dan ku lihat ada tukang balon udara. Ku berlari sebentar dari dekat sungai tempat kita berkayal lalu membeli balon itu. Matanya masih terpejam, aku berbisik pelan di telinganya,”Karena sekarang nggak memungkinkan untuk terbang menjelajah dunia, maka bukalah matamu dan ku punya sesuatu yang bisa terbang. “ Dia membuka matanya dan aku menghadiahkan satu buah balon warna biru kesukaannya, dan warna hijau untukku.

“Mungkin raga kita tak mampu terbang tinggi, tapi pikiran kita dapat menjelajahi dunia ini. Dan balon ini adalah lambangnya.”kataku.

Semester berlalu kami tumbuh seperti remaja normal lainnya. Aku memiliki kekasih, bahkan kini hubunganku dan kekasihku hampir satu tahun. Hampir semua sifat kekasihku mirip dengan Henti. Kekasihku begitu menyukai hal-hal yang rasional dan menangkap segala hal dengan nalarnya. Mungkin dia akan cepat tua bila tak bertemu dengan penghayal kecil seperti aku. Aku cukup menyukai tawanya saat ia di sampingku sambil mengejek,”Dasar Bodoh!” tetapi satu hal yang tak pernah aku suka, saat ia diam, matanya mengawang-awang. Dia seolah menganggap aku orang lain yang pantang untuk ikut menanggung bebannya. Suatu hari ku bermaksud mengenalkan Henti padanya. Ternyata dia mengenal Henti, sejak saat itu jarang sekali Fian terlihat melamun. Lambat laun Aku, Fian, dan Henti malah seperti sahabat yang kemana-mana bersama, bahkan sampai-sampai saat aku dibelikan baju, Henti juga ikut dibelikan baju. Kadang aku marah tak mau bicara dengan Fian dan Henti. Henti menjadi tidak enak dan sedikit menjauh dari Fian.

Kadang pula ada rasa cemburu, kekasihku memuji kebaikan dan kecerdasan Henti. Tapi hatiku tak pernah mengelak bahwa apa yang kekasihku bicarakan adalah suatu fakta. Hingga suatu saat, aku tahu bahwa kekasihku dan sahabat terbaikku itu saling menyukai. Tentu saja hatiku terluka. Sempat aku diam selama beberapa hari pada sahabatku itu. Dalam diamku, ku berfikir, Henti memanglah yang pantas untuk Fian. Henti yang lembut, sabar, manis, logis, dan realistis lebih cocok bersanding dengan Fian yang sama-sama kuat di logika.

Hingga suatu malam yang tak kuingini malam itu hadir dalam kehidupanku, aku bertengkar hebat dengan Fian. Ku tumpahkan segala rasa cemburuku yang sebelumnya hanya sampai tersangkut di tenggorokanku, begitu pula Fian malam itu ia juga mencurahkan isi hatinya padaku.

Ya kuputuskan untuk mengalah, toh jalanku masih panjang, aku harus belajar mengalah. Tanggal 09 besok adalah ulang tahun sahabatku, Henti. Di sepertiga malam terakhir setelah bertahajut, ku buat sebuah kotak dan ku isi sesuatu di dalamnya, tak lupa ku tulis surat untuknya.

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam Sayang selalu buat sahabatku Henti….

Mungkin kamu akan kaget ketika membuka kotak kadoku ini, mungkin kamu akan mengira bahwa tak ada yang spesial dan berhaga dalam kotak ini. Tapi kan ku beri tahu, apa yang tak terlihat, belum tentu tak ada. Dini hari tadi ku tiupkan kasih sayangku yang kupinta dari Tuhanku, ku letakkan sebagian hatiku setelah berdoa pada Tuhanku tuk ku ikhlaskan.

Henti, pagi ini, ku ingin mendahuluimu untuk tiba di sekolah, bukan karena marah atau terluka. Kamu harus yakini ucapanku, bahwa aku selalu ingin ada untuk seseorang, bukan hanya berada bersama seseorang. Tadi malam, aku telah memutuskan Fian, dan ku harap kamulah yang membahagiakannya nanti. Hen, aku salah selama ini, sepertinya bukan aku yang terbaik buat Fian, tapi kamu. Pujian yang ia lontarkan padamu terasa lebih tulus dan ikhlas dari pada saat ia memujiku.

Sungguh, bahagiamu bahagiaku pasti. Kata orang bijak, seseorang mungkin mampu berlari dari kebenaran dunia, tapi ia takkan mampu berlari dari kebenaran cinta. Sorot matamu dan ia saat kalian saling beradu tatap, tentu saja membuatku cemburu, tapi juga membuatku sadar bahwa ada cinta diantara kalian.

Tenang saja! Aku selalu bersyukur dengan takdirku karena dengan bertemunya kamu dan Fian kembali lewat aku, aku malah menjadi tahu… Terima kasih, karena pertengkaran tadi malam, setelah rasa cemburu yang tertumpuk ku luapkan, aku benar-benar tahu apa yang membuat Fian selalu melamun selama ini, aku juga sekarang tahu apa yang sesungguhnya Fian lamunkan, ia sedang melamunkan seseorang yang ia rindukan di masa lalunya, seseorang yang paling memberi kesan dalam hidupnya, seseorang yang katanya pernah memberi warna yang lebih dari aku dengan pikiran-pikiran dewasanya, dan yang lebih penting lagi ku juga sekarang menjadi tahu siapa mantanmu yang belum bisa kamu lupakan dan yang selama ini ingin kamu pendam sendiri ceritanya.

Semoga kehadiranku selalu membawa kebermanfaatan buat sesama. Oh yak ku tahu apa yang kamu butuhkan, ada kado konkret di laci mejaku, seperti yang pernah aku jelaskan, aku adalah malaikat Tuhan untukmu, maka kado konkret itu berupa tisu surga yang tadi pagi dibawakan jibril..hehehhehe… Satu pesanku di hari bahagiamu ini….kamu harus menemui aku dengan senyuman dan hasrat ingin memeluk. HARUS!!!!!!hahahaha

SELAMAT ULANG TAHUN SAHABAT TERBAIKKU, KADO TERBAIK DARI KU ADALAH KU KEMBALIKAN SEPARUH JIWAMU YANG SEMPAT KAU PISAHKAN DARI HIDUPMU….

Jadilah balonmu yang berwarna biru, terbanglah ke langit tertinggi, dan pandanglah dunia dengan keluasan wawasan di dalamnya. Jaga Fianmu baik-baik. Bahagia kalian, bahagiaku walau mungkin itu sangat lirih terucap di bibirku.

Tulisan dariku ini mencoba tuk mengabadikan, yang mungkin kan kau lupakan, atau untuk dikenang. (Jikustik)

Salam hangat dari malaikat Tuhan,

Dyah

Ku lipat surat itu dan ku letakkan di dalam kotak yang telah ku siapkan,”Henti, ku percaya kamu sepenuhnya, kamu tak bermaksud menyakitiku, begitu pula aku.”kataku dalam hati.