PRASANGKA
TERINSPIRASI DARI CERITA SAHABAT
ADEGAN 1
DI SEBUAH RUANGAN MENUNGGU TEMAN-TEMAN YANG BELUM HADIR UNTUK RAPAT AGENDA BULAN DEPAN. RENA ASYIK MENELPON.
RENA
Sebel! Pelit! Haruskah aku membeli waktumu?
DION
Bukan begitu, tapi aku sibuk, aku benar-benar harus mengerjakan ini-itu, mengertilah sayang.
RENA
Bagaimana bisa aku mengerti, sudah berhari-hari kita tidak bertemu.
DION
Sungguh rencanaku tak bisa lagi di ubah. Banyak hal yang perlu aku lakukan di sini.
RENA
Huff…. (muka memerah, marah dan menutup telepon)
TIBA-TIBA TELAH ADA LAKI-LAKI DI SAMPINGNYA. MUSUH RENA YANG SEKALIGUS TEMAN SE-ORGANISASI RENA.
ALDO
Wanita itu sungguh aneh. (tersenyum sinis)
RENA
Maksudmu?
ALDO BERLALU DAN MENGAMBIL KORAN YANG TERGELETAK DI MEJA, MENGGELARNYA DI BAWAH, MEMBUKA LEMBAR DEMI LEMBAR. SENYUMNYAPUN SEMAKIN LEBAR.
ALDO
Wanita itu mahluk indah yang menjijikkan.
RENA
Tutup mulutmu (menengok dengan tatapan sinis)
ALDO
Buktinya mereka tak menginginkan kekasihnya bekerja keras, tapi ia menginginkan uangnya yang banyak (menatap tajam Rena)
RENA
Apa aku serendah itu di matamu?
ALDO
Menurutmu?
RENA
Apa semua benak laki-laki sebusuk milikmu?
ALDO
Silahkan kamu anggap busuk, tapi yang pasti laki-laki lebih baik dari wanita. Dari dulu wanita memang pembuat masalah bahkan dari zaman sebelum bumi ditetapkan untuk manusia.
RENA
Kenapa kamu begitu membenci wanita, pantas sampai sekarang tak satupun wanita terlihat dengan-mu, Ops..maaf mungkin tak ada yang mau dekat denganmu.
ALDO
Karena aku benci wanita! Jangan lupa adam turun karena hawa.
RENA
Tapi kamu juga jangan lupa Hawa tercipta karena Adam yang meminta.
ALDO
Itu kesalahan terbesar Adam, bodoh!
RENA
Kamu pikir kamu pintar? Pemikiranmu lebih bodoh dariku!
ALDO
Buktinya?
RENA
Bila permintaan atas Hawa adalah kesalahan besar, apakah Adam terlalu gegabah meminta Hawa? Adam tak pernah berfikir panjang ya? dan ternyata begitu mudahnya ya Adam tergoda dengan Hawa.
ALDO DIAM DAN BERFIKIR
RENA
Kenapa?
ALDO
Itulah kenapa ku katakan wanita selalu membuat masalah!
RENA
Yang pasti aku tak suka orang bodoh! (melirik sinis)
ALDO
Heh! Kamu pengin tahu bukti wanita bodoh? Lihat Koran ini! (suaranya dibuat menekan dan melempar koran)
RENA MENANGKAP KORAN DAN MEMBACA HALAMAN YANG TELAH DIBUKA ALDO, MENCERMATI ISI TULISAN PEMBACA ITU.
ALDO
Wanita cantik mencari pria kaya. Dia pikir dengan menerangkan bahwa dia cantik dan fashionable itu cukup untuk mendapat pria? Di tambah lagi bertanya kenapa dia justru menemui wanita standar yang menjadi istri pria kaya?
RENA
Tak semua wanita seperti itu kali!
ALDO
Yakin?
RENA
Ya!
ALDO
Lantas apa pendapatmu tentang wanita itu?
RENA
Bila memang wanita itu ingin menukar kecantikan dengan uang, tak ubahnya kecantikan itu barang dagangan dan hanya laki-laki bodoh yang mau dengannya, yang hanya mengandalkan penampilan dan berpemikiran begitu picik, menginginkan pria yang berpenghasilan 500 juta/tahun, membandingkannya dengan pria yang pernah dikencaninya selama ini, dan secara tak langsung merendahkan wanita lain yang tak berpenampilan semenarik dia.
ALDO
Analisis yang sungguh dangkal! (menatap mata Rena tajam)
RENA DIAM DAN BERFIKIR
Mungkin ini akan terlihat sangat kasar (ucap Rena agak merendah)
ALDO
Apa?
RENA
(sedikit agak ragu untuk mengungkapkan) Bila dilihat dari prespektif bisnis (menghela nafas agak berat) Ah sudahlah lupakan, mungkin ini tak patut untuk diungkap.
ALDO
Bagaimana mungkin aku berkata kalau ada wanita yang pintar, yang ada memang wanita selalu merepotkan dan bodoh!
ADEGAN 2
RENA MENDENGUS KENCANG, MENGELUARKAN HANDPHONE DARI SAKU, DAN MENELPON SALAH SATU TEMANNYA.
RENA
Bara! Ini ada rapat nggak?
BARA
Heh! Ucapin salam dum. Bukannya rapatnya besok?
RENA
Apa besok?
BARA
Emang kenapa?
RENA
Nggak-nggak papa.
ADEGAN 3
RENA MENUTUP TELEPON DAN BERSIAP BERANJAK PULANG.
ALDO
Mau kemana?
RENA
Apa pedulimu? (cuek)
ALDO
Bodoh! Kalah pemikiran ya?
RENA
Yang pasti nggak semua wanita seburuk itu, gini aja! (lamat-lamat meminta maaf) maaf ya mbak!(diucapkan lirih) wanita yang menukar kecantikan dengan uang? (berfikir) bila kecantikan dan uang sama-sama aset, uang adalah aset yang tak akan berkurang tanpa ada hal yang masuk akal yang menyebabkannya berkurang, sedang kecantikan adalah suatu hal yang masuk akal untuk dipastikan akan berkurang. Intinya uang adalah aset yang akan meningkat, sedang kecantikan adalah aset yang akan menurun. Dengan pemikiran yang seperti itu, apa kamu juga akan menganggapku seperti ia, wanita yang telah menulis di surat pembaca itu?
ALDO
Lantas apa yang akan kamu pilih?
RENA
(menatap Aldo tajam) apa itu penting bagimu?
ALDO
Enggak!
RENA
Aku pulang dulu ya
ALDO MENARIK TANGAN
RENA
Apaan! (menyentakkan tangan Aldo)
ALDO MELEPASKAN TANGAN RENA DENGAN PERASAAN MALU
RENA
Kenapa?
ALDO
Nggak papa, pulanglah!
RENA
Aku tahu…. Reisya.
ALDO
(menatap Rena tajam) maksudmu?
RENA MENDEKATI ALDO DAN TIBA-TIBA MASUK KE RUANG RAPAT. ALDO MEMBUNTUTI. RENA DUDUK DENGAN TENANG.
ALDO
Dari mana kamu tahu Reisya?
RENA
(tersenyum) kenapa kamu tak bisa memaafkan dia?
ALDO
Dari mana kamu tahu Reisya? (suara marah, berat, dan menekan)
RENA
Dulu dia hanya khilaf
ALDO
Sok tahu!
RENA
Dengan tidak memaafkan, kamu justru menyiksa dirimu sendiri, resah, dan parahnya berlaku tidak adil!
ALDO
Dari mana kamu tahu Reisya! (membentak)
RENA
Cinta pertama memang tidak mudah dilupakan ya?
ALDO MENGANGKAT TANGAN, NAMUN TIBA-TIBA MENURUNKAN KEMBALI TANGANNYA, BERGANTI MENGGENGGAM TANGANNYA DAN MENONJOKKAN KE TEMBOK.
RENA
Kenapa terlalu susah untuk memaafkan orang lain?(suara merendah)
ALDO
Aku benci dia (sambil memejamkan mata)
ADEGAN 4
PUTARAN KISAH MASA LALU KEMBALI TERKUAK.
ALDO MELIHAT JAM TANGANNYA, SUDAH SETENGAH JAM ALDO MENUNGGU REISYA DI TAMAN KOTA.
SEORANG WANITA
Sepi mas, boleh saya temenin?
ALDO
Tidak mbak terima kasih
SEORANG WANITA
Ayo mas murah kok.
ALDO
Makasih mbak, enggak beneran (risih dan melangkah menjauhi wanita tersebut)
ALDO BERJALAN MENJAUH SAMPAI POJOK TAMAN KOTA. TIBA-TIBA DILIHATNYA REISYA KELUAR DARI MOBIL PUTIH DAN MENCIUM PIPI LELAKI MUDA, SEUMURAN DENGANNYA.
REISYA
Hati-hati kak.
LELAKI
Kamu juga.
ALDO MEMBUANG KADO YANG ADA DI TANGANNYA
ALDO
Dasar sama saja (meludah)
ADEGAN 5
RENA MENENANGKAN ALDO, MENGUSAP AIR MATA DENGAN TISU.
ALDO
Kenapa kamu mengingatkan itu?
RENA
Sudah saatnya kamu memaafkan, ingat! Ibumu juga seorang wanita.
ALDO
(mendengus kencang) berat!
RENA
Berat karena kamu tak cukup lapang dada, cemburumu dulu membuatmu menutup telinga dari penjelasan Reisya.
ALDO
Kenapa kamu begitu sok tahu! Kamu sama Reisya sama-sama menyebalkan.
RENA
Terserah kamu ngomong apa! Yang harus kamu tahu, saat itu Reisya sedang bersama kakak sepupunya. Sayang belum sempat ia menjelaskan kamu sudah lulus SMA dan ganti nomor hp.
ALDO
Dasar sok tahu!
RENA
Bagaimana nggak sok tahu! Aku pacar sepupunya itu! Reisya cerita sama aku ketika melihat foto kita bersama-sama sekepanitian waktu penyambutan mahasiswa baru.
ALDO
Maaf…(meneteskan air mata)
RENA
Ku harap semuanya sudah selesai kini, dan masalah kecantikan, kecantikan itu nilai depresinya sangat tinggi, bayangkan 10 tahun lagi, apakah kecantikan akan tetap ada? Saya yakin baik aku dan Reisya tidak hanya akan mengandalkan kecantikan untuk mendekati seorang pria. Hmm…uang dan kecantikan, maukah ku beri tahu pilihanku?
ALDO DIAM DAN MENOLEH KE RENA. RENA MENDEKATKAN DIRINYA KE ALDO
RENA
(membisikkan sesuatu pada Aldo) Ilmu dan ketulusan.
KALI INI RENA MEMANTAPKAN TEKAD UNTUK PULANG
Kamis, 07 Juli 2011
Drama : Prasangka
Labels:
Drama
lelah
mungkin kamu pikir saya tidak lelah dengan kehidupan yang saya pilih? saya lelah bahkan sangat-sangat lelah. Dari dulu saya telah belajar memilih dan sayalah yang belajar untuk bertanggung jawab dengan pilihan saya. Hingga di suatu masa saya menyadari bahwa saya tak memiliki apapun selain semangat dalam kehidupan ini. Saya hampir menyerah dan saya berpasrah pada Tuhan, saya tahu hidup ini bukan sekedar garisan nasib, maka disamping kepasrahan diri saya dengan sangat pelan-pelan merubah pribadi. Sangat pelan-pelan, karena saya sadar saya bukan gadis jenius yang dengan sekejab mata mampu menghasilkan perubahan besar, saya juga tahu dan saya tak ambil peduli bahwa kehadiran saya tidak diperhitungkan oleh orang lain, karena kembali lagi saya hanya sedang berusaha untuk menjadi yang lebih baik. Banyak hal yang telah saya lalui, jatuh, menangis, tersedu, malu, terlalu sombong, dan semuanya. Apa kamu juga tahu? saya pernah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu, bahkan sering, namun yang mendapatkannya orang lain dan orang lain itu sering pula bertanya padaku tentang hal yang di dapatkannya.
Saya menjadi terlalu sombong, mempertanyakan tentangNya. Tuhan selama ini saya rasa Kau tengah mengajari saya arti kesiapan, kenapa dia selalu bertanya pada saya bila ia pilihanMu untuk mendapatkan pilihan saya? Bukankah saya lebih siap daripadanya? waktu itu saya gugat Tuhan. Ya itu adalah kesombongan terbesar saya. Dengan pelan-pelan saya tangkap semua makna di balik kecewa, saya mengamatinya yang memiliki keberuntungan lebih dari saya. Setelah sekian lama saya dekat dengannya, saya baru menyadari ada sesuatu yang berbeda antara saya dengan dirinya. Itulah yang menjadi penghibur diri saya, dia adalah seseorang yang baik, bahkan mungkin terlalu baik, dia yang saya kenal adalah dia yang tak pernah mengharapkan apupun selain yang diterimanya. Pertama itulah prespektif saya terhadapnya namun akhir-akhir ini saya kembali bertanya,"Benarkah? apakah kita tidak boleh memiliki harapan untuk tidak kecewa? Dan benarkah dia benar-benar merasakan bahagia dengan apa yang dia punyai?" Entahlah..tapi yang pasti saya yakin dengan kegagalan saya yakin suatu saat saya akan menghargai keberhasilan sayapun juga akan menjaga semangat saya kecuali untuk satu hal, ya mungkin untuk satu hal yang saya sendiri telah malas menyebutkannya, bisa dibilang saya sudah terlalu lelah dengan hal itu Read More......