Seperti mati suri,
Rabu, 17 Agustus 2016
Lama Tidak Menulis di Blog
Senin, 12 Mei 2014
kesempatan kedua
bolehkah aku mengulang?
setelah karma ku lalui begitu panjang?
bolehkah aku mendapatkan yang baik lagi?
setelah yang baik ku campakkan?
Rabu, 31 Juli 2013
teringat ibu
Kalau dibilang keluarga kami kaya, tentu tidak, tapi kalau
berkecukupan, saya pikir iya. Ibuku seorang pns begitu pula dengan
ayahku. Hanya saja ibuku unik, ia memiliki cara pandang yang berbeda
dengan ibu2 yang lain. Jujur kadang cara pandang itu menjengkelkan. Dari
kecil yang aku rasakan ibuku selalu mendidik kami, anak-anaknya untuk
membeli sesuatu yang dibutuhkan, sehingga kami jarang sekali membeli
sesuatu yang kami inginkan tetapi tidak kami butuhkan. Dampak dari sikap
ibuku tersebut adalah kami benar-benar jarang seperti remaja yang lain,
yang sering sekali ke salon, atau sering sekali ke mall. Eits.. namun
jangan salah sangka, masalah peralatan sekolah, buku pelajaran, sampai
buku2 saintek ibuku akan membelikannya dengan senang hati, asal kami
mengajukan anggaran. Seberapapun mahalnya buku, ibuku mencoba
mencukupinya. Ibuku memang abai dengan pemenuhan kebutuhan penampilan,
tapi ia sangat peduli dengan pemenuhan kebnutuhan ketrampilan. Meski aku
tidak pandai menari, dulu aku dimasukkan ke sanggar tari, kakakku
diajari menjahit, dan adikku katanya waktu kecil pernah dimasukkan di
sanggar lukis untuk belajar melukis. Akupun dengan berbekal uang darinya
pernah kursus bahasa inggris dan keyboard, meski aku tak bisa bermain
musik dengan baik. Ibukupun pernah mengizinkan aku kursus table manner
di sebuah hotel di jogjakarta.
Dulu aku sering protes dengan masa
pertumbuhanku. Aku tumbuh tidak seperti gadis-gadis yang lain yang mampu
memilih segala model baju terbaru, yang mampu memilih make-up terpas
untuk kulit wajahnya, yang selalu tampil menawan. Sempat frustasi pula
kenapa untuk hal yang remeh-temeh aku harus belajar. Namun, kadang
muncul kesadaran, semoga segala hal yang sedang ku bentuk merupakan
suatu ibadah tersendiri. Positif thinkingku," Mungkin dengan bekal
pembelajaran -membeli yang dibutuhkan- suatu saat ketika menjadi seorang
yang mendapat amanah yang cukup berat, aku mampu menjadi seorang yang
terpercaya, dan semoga pula itu bekal untuk menuju kesederhanaan akhlak
kelak."
Hanya sebatas mengingat.... kadang harus ku ucapkan,
terima kasih ibu, karena didikanmu, Alhamdulillah proses pencarian
rejekiku tidak tersendat2, semua terasa mudah, tanpa harus mencari ke
sana-kemari... meski kadang dalam bersosialisasi aku mesti belajar
banyak dan banyak belajar, doakan ibu, semoga proses sosialisasiku
dipercepat, diperlancar, dan penuh keberkahan."
SALAM HORMATKU :-)